Lulus sarjana adalah momen yang penuh kebahagiaan sekaligus kebingungan. Di satu sisi, ada keinginan untuk segera terjun ke dunia kerja, meraih penghasilan, dan membangun karier. Di sisi lain, banyak juga yang menyadari bahwa di era digital dan persaingan global seperti sekarang, memiliki skill tambahan bisa menjadi senjata ampuh untuk masa depan. Jadi, apa yang harus kamu prioritaskan: fokus cari kerja atau investasikan waktu untuk mengasah skill?
Menimbang Langkah Pertama
Sebagai fresh graduate, dua pilihan ini seolah berdiri saling berhadapan. Cari kerja bisa memberikan pengalaman praktis dan penghasilan yang stabil. Namun, dengan dunia kerja yang semakin kompetitif, banyak lulusan merasa harus menambah nilai diri melalui pelatihan dan peningkatan kemampuan agar tidak mudah tersisih.
Cari Kerja: Langkah Langsung ke Dunia Profesional
Memasuki dunia kerja segera setelah lulus memiliki sejumlah keuntungan:
- Pengalaman Lapangan: Bekerja memberi kesempatan belajar langsung dari praktik di industri. Pengalaman ini sering kali menjadi nilai tambah saat kamu melamar posisi lebih tinggi di masa depan.
- Penghasilan Tetap: Dengan mendapatkan pekerjaan, kamu bisa segera merasakan kestabilan finansial dan mulai menabung atau membayar pinjaman pendidikan.
- Jaringan Profesional: Bekerja memungkinkan kamu membangun relasi yang penting untuk pengembangan karir. Networking di lingkungan profesional bisa membuka peluang yang tak terduga.
- Pembelajaran dari Situasi Nyata: Tantangan di dunia kerja memberikan pelajaran praktis yang tidak bisa didapatkan hanya dari bangku kuliah.
Cari Skill: Investasi untuk Masa Depan
Di sisi lain, mengasah skill merupakan investasi jangka panjang yang tak kalah penting:
- Meningkatkan Daya Saing: Dengan menguasai skill yang relevan, seperti digital marketing, pemrograman, atau desain grafis, kamu akan lebih mudah menonjol di antara para pesaing di dunia kerja.
- Fleksibilitas Karir: Keterampilan tambahan memungkinkan kamu berpindah bidang atau bahkan menciptakan peluang usaha sendiri. Skill menjadi modal untuk berinovasi.
- Kesiapan Menghadapi Perubahan Teknologi: Era digital menuntut kita untuk terus belajar dan beradaptasi. Menguasai teknologi baru atau soft skills seperti komunikasi dan problem-solving sangat penting.
- Peluang Freelance dan Side Project: Dengan skill yang mumpuni, kamu bisa memulai proyek sampingan atau bekerja freelance, yang bisa menambah penghasilan dan pengalaman tanpa harus meninggalkan pekerjaan utama.
Mencari Titik Tengah
Tidak selalu harus memilih salah satu secara mutlak. Banyak fresh graduate menemukan cara untuk menyeimbangkan kedua aspek tersebut. Misalnya:
- Kerja Paruh Waktu atau Magang: Mulai dengan magang atau pekerjaan paruh waktu memungkinkan kamu mendapatkan pengalaman kerja sambil tetap mengasah skill melalui kursus online atau workshop.
- Pekerjaan yang Menawarkan Pelatihan: Beberapa perusahaan memberikan program pelatihan dan pengembangan karyawan, sehingga kamu bisa belajar sambil bekerja.
- Self-Study dan Side Project: Sempatkan waktu untuk belajar secara mandiri. Dengan jadwal yang fleksibel, kamu bisa mengikuti kursus online, sertifikasi, atau bahkan memulai proyek pribadi yang relevan dengan bidang yang diminati.
Kesimpulan
Jadi, apa yang harus kamu pilih: cari kerja atau cari skill? Jawabannya adalah, cobalah untuk menemukan keseimbangan. Jika kamu memiliki kebutuhan finansial mendesak, mendapatkan pekerjaan segera bisa menjadi prioritas. Namun, jangan lupakan pentingnya mengembangkan diri dengan terus belajar dan mengasah skill. Di era yang serba cepat dan berubah, kombinasi pengalaman kerja dan kemampuan tambahan adalah kunci untuk membangun karier yang sukses.
Ingat, keputusan ini sangat bergantung pada kondisi pribadi dan tujuan jangka panjang kamu. Jadikan setiap langkah sebagai bagian dari proses pembelajaran dan jangan takut untuk mengambil waktu sejenak untuk berinvestasi pada diri sendiri. Selamat mengejar impian dan terus berinovasi!